Menyusun Teks Eksposisi ''Pencemaran Air''



PENCEMARAN AIR
Oleh : Weningtyas Fernandhita Mutiara Rika Dewi

          Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti sungai, yang disebabkan karena adanya zat-zat yang berbahaya yang masuk ke dalam air akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci. Air mempunyai standar 3B (tidak berwarna,berbau,dan beracun). Sekarang masyarakat kebanyakan menyalahgunakan dan mencemari air tersebut. Pencemaran air ahkir-ahkir ini sering terjadi, karena masyarakat yang kurang memperhatikan lingkungan.
          Masyarakat sering membuang sisa-sisa air di sungai, misalnya air sisa cucian piring, air setelah mandi, dll. Sisa-sisa air tersebut bisa disebut limbah(sampah). Limbah pemukiman mengandung limbah domestik  yang berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik merupakan jenis sampah yang dapat diuraikan, seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun. Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti kertas, plastik, kaca, kain, kayu, logam, dll. Deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air.
          Pencemaran air disebabkan tidak hanya limbah saja melainkan mikroorganisme yang tak kasat mata. Beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman, protozoa, dan parasit. Berbagai mikroorganisme tersebut terdapat di dalam air sebagai hasil dari pembuangan limbah rumah tangga, limbah industry, limbah pertanian, dan limbah-limbah lainnya. Adanya kuman, bakteri, maupun virus yang tedapat di dalam air ini sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan air tersebut. Adapun jenis-jenis penyakit yang disebabkan oelh pencemaran air diantaranya adalah diare, disentri, kolera, hepatitis A, malaria, polio, dan amoebiasis.
          Pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, misalnya menggunakan pupuk berbahan kimia seperti pestisida, herbisida sebagai pengusir hama dan penyubur tanaman secara berlebihan. Polutan tersebut mengalir ke luar daerah persawahan, terbawa sampai ke sungai dan menyebabkan matinya organism air seperti ikan, siput, serta hewan lain dan juga manusia yang menggunakan air tersebut.  Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan dilakukan oleh para petani. Memang penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan jumlah hasil panen dan mengusir hama, tetapi disisi lain ada dampak negatifnya yaitu dapat mencemari air sungai, danau, dan laut. Hal ini jika dilakukan secara terus menerus maka akan semakin banyak pihak yang mengalami kerugian. Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum menggunakan pupuk pestisida kita harus mempertimbangaknnya terlebih dahulu.  
          Pupuk yang ikut masuk ke aliran sungai atau danau akan menyebabkan blooming Alga dan tanaman air lainnya seperti eceng gondok (Eichorrnia crassipes), yaitu pertumbuhan yang sangat cepat akibat penimbunan pupuk di daerah perairan. Penimbunan pupuk yang menyebabkan blooming ini disebut eutrofi kasi. Kasus seperti ini pernah terjadi di danau Rawa Pening, Jawa Tengah. Akibat pertumbuhan alga dan tanaman air lainnya adalah terjadinya pendangkalan perairan.
          Dengan mengetahui kenyataan ini, sudah banyak para ahli yang meneliti dan mencoba mengatasi pencemaran air ini. Para ahli tersebut salah satunya dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) (2001) yang meneliti pencemaran air dari limbah rumah tangga dan telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengatasinya.
          Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air jika terjadi penumpukan limbah atau sampah dalam jumlah yang cukup besar di dalam air maka bisa menyebabkan pendangkalan air baik itu di sungai dan danau, dan hal ini sangat berbahaya terutama jika pada saat musim hujan karena bisa menyebabkan banjir.
          Cara mengatasi pencemaran air yaitu dengan cara :
·         Mengurangi penggunaan deterjen.
·         Tidak menggunakan sungai untuk mencucui mobil, truk.
·         Tidak membuang sampah di perairan.
·         Mengolah limbah pabrik sebelum dibuang k sungai.
·         Membatasi penggunaan air.
·         Gunakan pupuk alami dan tinggalkan produk kimia.
·         Hindari penggunaan plastik.
          Jika hal ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak besar bagi lingkungan masyarakat yaitu pemakaian air yang sudah tercemar akan menimbulakn bibit penyakit bagi masyarakat.Oleh karena itu kita harus selalu membersihkan selokan, dan sungai supaya tidak kotor dan tidak tersumbat dengan limbah yang menumpuk. Seharusnya masyarakat lebih sadar bahwa sungai penting bagi kelangsungan mahkluk hidup.

         
         

Komentar